Profil Sekolah
Sejarah SMP BOPKRI 1 Yogyakarta
Pada awalnya merupakan bekas sekolah Cina HCS (Hollandsch Chineesche School). Pada saat kongres PARKINDO ( Partai Kristen Indonesia) di Surakarta, tanggal 18 Desember 1945 diputuskan untuk mendirikan sebuah lembaga pendidikan bernama Badan Oesaha Pendidikan Kristen Indonesia (BOPKRI) di Kota Yogyakarta.
Pada pertengahan tahun 1946, BOPKRI mendirikan sekolah setingkat SMA sebanyak 2 buah yaitu SMA I dan SMA II, yang keduanya menempati gedung HCS (Hollandsch Chineesche School). Pada tahun 1949, bangunan tersebut difungsikan menjadi gedung SMP BOPKRI I, kemudian pada 1952 sampai sekarang menjadi SMP BOPKRI I Yogyakarta.
Secara arsitektural bangunan bergaya indis, yaitu perpaduan antar arsitektur lokal Jawa dengan arsitektur kolonial/Eropa. Perpaduan tersebut tercermin pada bentuk atap limasan yang dipadu dinding tebal, pintu yang berjajar sebanyak 17 buah dan 30 buah jendela membentuk fasad bangunan yang kokoh.
Pada bagian fasad depan terdapat akses masuk ke bangunan utama berbentuk semacam porch. Denah bangunan berbentuk “U” menghadap ke barat terdiri atas sembilan ruang lama dan delapan ruang baru, yaitu ruang kelas, kepala sekolah, tata usaha, perpustakaan, laboratorium, aula, kafe, pos satpam, dan lainnya.
Atap berbentuk limasan dengan penutup genteng, di sebelah utara dan selatan terdapat louvre yaitu bentuk atap yang tinggi dengan kemiringan tajam dan dihiasi dengan menara kecil berfungsi sebagai ventilasi udara. Bagian teras depan antara pilar dihubungkan dengan lengkungan setengah lingkaran berjumlah sembilan, salah satu pilar lebih besar pada pintu masuk bangunan induk.
Di atas teras terdapat ventilasi udara bentuk loster. Pintu masuk berukuran tinggi dan lebar berdaun pintu dua. Bangunan tambahan hanya pada bagian sisi selatan dari bangunan lama. Bangunan SMP BOPKRI 1 Yogyakarta ditetapkan sebagai Cagar Budaya dengan Per.Men Budpar RI No. PM25/PW.007/MKP/2007. Bangunan terletak di Jalan Mas Suharto, Tegalpanggung, Danurejan, Yogyakarta
Profil SMP BOPKRI 1 Yogyakarta
SMP BOPKRI 1 Yogyakarta berlokasi di Jalan Mas Suharto 48, Kelurahan Tegal Panggung, Kecamatan Danurejan, Kota Yogyakarta. Secara geografis, sekolah ini terletak di pusat kota Yogyakarta, sehingga dekat dengan fasilitas umum seperti Rumah Sakit Bethesda Lempuyangwangi sebagai sarana kesehatan, Stasiun Lempuyangan sebagai sarana penunjang transportasi, dan Pasar Tradisional Lempuyangan sebagai sarana pusat perbelanjaan dan kegiatan outingclass.
Letak sekolah di jalan alternatif kota Yogyakarta memudahkan akses kendaraan untuk sampai di sekolah yang menjadi jalur pilihan dari kawasan Malioboro, stasiun dan pasar. Akses yang bisa digunakan adalah Bus Trans Jogja dengan halte di depan Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta di dekat SMP BOPKRI 1 Yogyakarta serta dengan kendaraan pribadi yang mudah untuk dijangkau dari berbagai arah.
Sekolah Tiga Bahasa merupakan branding SMP BOPKRI 1 Yogyakarta. Sejalan dengan visi sekolah yaitu membentuk manusia yang unggul, berkarakter baik dan bersaing secara global mendorong sekolah untuk mempersiapkan program dengan melihat keunggulan-keunggulan yang dimiliki sekolah. Bahasa Jepang, Bahasa Inggris dan Bahasa Jawa melengkapi Bahasa Indonesia sebagai bahasa ibu dikolaborasikan dalam proses pembelajaran project dan digitalisasi.
Dalam proses praksis SMP BOPKRI 1 menyediakan ekosistim values nilai-nilai kebopkrian yang terintegrasi dalam proses pembelajaran yang dirancang dalam silabus, CP, ATP, materi, media, dan penilaian serta kegiatan semua kegiatan ekstrakurikuler sebanyak 12 kegiatan ekstra.
Selain itu juga SMP BOPKRI 1 menjalin relasi dengan Japan Foundation Jakarta yang menjadi wakil dari negara Jepang di Indonesia untuk mendukung program pendidikan Bahasa Jepang serta menjadi Lab School (Laboratorium) dari Universitas Kristen Duta Wacana untuk mendukung program Bahasa Inggris, Tehnologi Informasi (IT) dan Studi Humanitas (Public Speaking dan Digitalisasi).
Peserta didik SMP BOPKRI 1 Yogyakarta berjumlah 114 orang, yang berasal dari berbagai wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta, Wilayah Jawa dan Luar Jawa serta dari latar belakang suku, agama, sosial, budaya yang berbeda. Sebagian besar orang tua siswa berlatar belakang sosial menengah ke atas dan sangat mendukung perkembangan pendidikan dan karakter putra-putrinya.
Tingkat kelulusan siswa pada tahun pelajaran 2023/2024 mencapai 100% dan memiliki minat untuk melanjutkan ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) negeri dan swasta dan ada pula yang memiliki minat melanjutkan di Sekolah Menengah Atas (SMA).
Tiga tahun terakhir ini, siswa yang melanjutkan pendidikannya di sekolah negeri melanjutkan studinya di SMK 1, SMK 2, SMK 4, SMK 5, SMAN 9, SMAN 11, SMAN Banguntapan dan beberapa SMA/SMK lainnya di berbagai daerah. Banyak pula yang melanjutkan di SMA swasta, seperti SMA BOPKRI 1, SMA BOPKRI 2, SMA BOPKRI Banguntapan, SMK BOPKRI 1, SMK BOPKRI 2, dan lain-lain.
Peserta didik di SMP BOPKRI 1 Yogyakarta meraih berbagai macam prestasi baik pada bidang intrakurikuler maupun ekstrakurikuler.
SMP BOPKRI 1 Yogyakarta memiliki tenaga pendidik sejumlah 12 orang, dengan kualifikasi lulusan S-2 sebanyak 1 orang dan S-1 sebanyak 11 orang. Seluruh pendidik mengampu mata pelajaran sesuai dengan latar belakang kependidikannya. Guru-guru mampu menunjukkan kinerja yang profesional, dan mampu mengikuti perubahan termasuk beralihnya sekolah menuju basis digitalisasi. Sedangkan untuk tenaga kependidikan berjumlah 4 orang, dengan kualifikasi S-1 sebanyak 2 orang, dan SMA sebanyak 2 orang.
SMP BOPKRI 1 Yogyakarta selalu melakukan pembenahan dan melengkapi sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan demi tercapainya tujuan satuan pendidikan. Sarana yang terdiri dari ruang kelas semua mata pelajaran (moving class), perpustakaan, ruang 4 bahasa (Indonesia, Inggris, Jepang dan Jawa), ruang BK, ruang pertemuan lantai 1, ruang pertemuan lantai 2, ruang TIK, ruang Audio Visual (ruang bahasa), Ruang Multimedia (Lab Public Speaking/”BOSA Radio”), Studio Band/Musik dan “BOSA TV”, Ruang Seni Rupa, Lab “Entrepreneurship”, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, teknologi informasi dan komunikasi. Prasarana yang terdiri dari lahan, bangunan, ruang-ruang, dan instalasi daya dan jasa, serta jaringan internet.
Penilaian Pembelajaran pada SMP BOPKRI 1 Yogyakarta belum memanfaatkan kemajuan teknologi informasi baik fitur maupun aplikasi yang dapat digunakan sebagai media dalam pelaksanaan penilaian pembelajaran.
Visi
Mewujudkan sekolah yang menghasilkan lulusan unggul, berkarakter baik , dan mampu bersaing secara global
Kata Kunci dalam Visi
-
Unggul
Manusia unggul memiliki Internal motivation atau dorongan untuk maju dan sukses dari dalam diri sendiri. Lulusan SMP BOPKRI 1 perlu memiliki kemampuan abad ke-21 yang sering disebut 4C yaitu : Kemampuan berpikir kritis dan memecahkan masalah (Critical Thinking and Problem Solving), Kreativitas (Creativity), Berkomunikasi (Communication), dan kerja sama (Collaboration). Sekolah berupaya untuk mengoptimalkan pengembangan kompetensi 4C untuk mencapai potensi terbaik bagi siswa/lulusan.
-
Berkarakter baik
Yayasan BOPKRI menentukan nilai-nilai BOPKRI yang harus diimplementasikan di unit sekolah untuk membentuk karakter baik siswa lulusan BOPKRI. Nilai-nilai tersebut yaitu : Kasih, Integritas dan Pelayanan yang tulus. Oleh karena itu, sekolah menerapkan dan menciptakan cultur baik bagi seluruh warga sekolah. Program pembelajaran Spiritualitas KeBOPKRIan adalah salah satu project gabungan 4 mata pelajaran yaitu Agama, Bimbingan dan Konseling, TIK dan Bahasa Inggris (Bilingual) yang dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah.
-
Bersaing secara global
Mempersiapkan siswa agar memiliki mental dan berdaya saing secara global melalui keterampilan, bakat minat dan potensi diri serta soft skill siswa. Sistem pembelajaran, media pembelajaran dan sarana pendukung harus mengimplementasikan tehnologi digital.
Pada tahun Pelajaran 2024/2025 sekolah menambahkan Bahasa Jepang sebagai sarana bagi siswa untuk mengenal budaya, nilai-nilai, teknologi dan bahasa sehingga menjadi support system dan inspirasi bagi siswa untuk bersaing secara global.
Program Sekolah Tiga Bahasa menjadi acuan untuk meningkatkan kerjasama dengan berbagai pihak, baik dalam dan luar negeri.
Misi
Menyelenggarakan Pendidikan menengah pertama untuk membentuk manusia unggul yang mengimplementasikan nilai kasih, mencintai budaya lokal, dan secara global dengan MBS konteksual.
Seperti yang telah dijelaskan pada Visi bahwa manusia unggul menurut Jassin H. Tuloli (2011:11) kesadaran tinggi mengenai kemampuan dan kelemahan dirinya. Internal motivation atau dorongan untuk maju dan sukses dari dalam diri sendiri, dengan kemampuan 4C (Critical Thingking and Problem Solving, Creativity, Communication dan Collaboration) serta pengembangan bakat minat dan potensi diri siswa adalah keunggulan yang diintegrasikan dengan karakter baik yaitu nilai-nilai keBOPKRIan.
Untuk menciptakan sekolah yang menghasilkan siswa unggul dibutuhkan tata kelola yang efisien dan efektif. Maka SMP BOPKRI 1 Yogyakarta menggunakan tata kelola MBS Kontekstual. Manajemen Berbasis Sekolah merupakan pengelolaan sumber daya yang dilakukan secara mandiri oleh sekolah dengan melibatkan pemangku kepentingan dalam proses pengambilan keputusan untuk memenuhi kebutuhan sekolah dalam mencapai tujuan mutu.
Sekolah secara mandiri memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan yang terbaik. Kemampuan berdemokrasi/menghargai perbedaan pendapat dan kemampuan mobilisasi sumber daya, kemampuan memilih cara pelaksanaannya yang terbaik, kemampuan komunikasi yang efektif, kemampuan memecahkan persoalan-persoalan sekolah, kemampuan adaptif dan antisipasif, kemampuan bersinergi dan kolaburasi serta kemampuan memenuhi kebutuhan sendiri sesuai karakteristik sekolah.